Tiga Lokasi ini Punya Jenis dan Jumlah IKAN KARANG TERTINGGI di Indonesia

The study area of fish diversity and abundance in Indonesia


Indonesia dianugrahi memiliki area terumbu karang yang sangat luas. Saat ini, terhitung seluas 51.020 km persegi, yang merupakan lebih dari 17% dari total luas terumbu karang global dan diakui sebagai salah satu ekosistem yang paling beragam di dunia (UNEP – WCMC, 2010).

Kemampuan terumbu karang memproduksi kalsium karbonat atau batu karang, menjadikannya membentuk struktur yang kompleks, sebagai rumah bagi berbagai macam flora dan fauna laut.

Salah satunya, disana ada berbagai macam jenis ikan karang sebagai sumber penting makanan dan pendapatan bagi masyarakat di sekitar pesisir. Tidak hanya itu, kekayaan dan keunikan jenisnya, juga menarik wisatawan untuk melihat betapa indahnya dan tenangnya suasana disana loh.


Aku Elsa Dianita Aulia,

Pada Ocean Life Review kali ini, akan mengulas penelitian tentang “Dimana area terumbu karang di Indonesia yang memiliki keanekaragaman jenis dan jumlah ikan karang tertinggi?


Penelitian yang baru saja dipublikasikan pada 30 November 2022 di Fisheries and Aquatic Sciences, menganalisis data jenis dan jumlah ikan dari 24 lokasi dan 4 region di Indonesia.

Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali membahas dan membandingkan keanekaragaman jenis ikan karang di Indonesia dengan metode dan skala yang sama. Dimana pengambilan sampel di penelitian ini dilakukan dan dikoordinasikan oleh Pusat Penelitian Oseanografi, BRIN, yang sebelumnya tergabung di LIPI.

Sebelumnya, pernah ada penelitian serupa, tetapi metode dan skala yang digunakan berbeda pada tiap lokasinya, sehingga tidak ada perbandingan ‘apple to apple’ disana.

Bisa dikatakan, kita tidak bisa membandingkan mana yang lebih orange antara ‘apel atau jeruk’. Gitu. ehee.


Penelitian ini menemukan bahwa area Pasific Ocean memiliki keanekaragaman dan jumlah ikan tertinggi daripada region lainnya (Indian Ocean, Sunda Self, dan Wallacea), yaitu antara 11–24 spesies/350 m persegi dengan jumlah ikan hingga 240 ekor/350 m persegi. Kekayaan tersebut terjadi pada semua kelompok ikan, baik itu ikan pemakan karang (corallivore), herbivora, maupun karnivora.

Studi ini mendukung penjelasan area Pacific Ocean sebagai center of origin, center of accumulation, dan center of survival. Area Pacific Ocean terbentuk dari lempeng Australia, yang sudah terbentuk 50 juta tahun yang lalu, sehingga sejarah geologi yang sangat tua ini menjadikannya sebagai ‘pusat asal’ keanekaragaman. Wilayah Samudra Pasifik barat ini mungkin juga menjadi pusat akumulasi larva ikan dari berbagai arus di samudra pasifik. Selain itu, perairan tropis menyediakan sumber daya dan kondisi yang optimal sepanjang tahun menjadikan biota perairan dapat terus bertahan dan menjadi pusat survival atau pusat kelangsungan hidup.


Nah, kalau membandingkan ke-24 lokasi sampel, penelitian ini menunjukkan Biak dan Wakatobi sebagai wilayah yang memiliki keanekaragaman dan jumlah ikan karang tertinggi. Dan, menempatkan Raja Ampat sebagai posisi ketiga.

Namun terdapat sedikit perbedaan jenis antara Biak dan Waktobi. Di Biak, lebih banyak ditemukan ikan herbivora, sedangkan di Wakatobi, banyak ditemukan ikan karnivora. Kondisi tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan struktur terumbu karang atau faktor penangkapan jenis ikan yang berbeda oleh nelayan.


Dari penelitian ini, kita jadi tau dimana lokasi keanekaragaman ikan karang tertinggi di Indonesia. Kedepannya, informasi ini bisa menjadi data dasar untuk manajemen perikanan maupun pariwisata yang berkelanjutan.

Kalau kata McClanahan, Senior Conservationist untuk Wildlife Conservation Society, “A hotspot is not a permanent feature and can be lost if the fish and the habitat are not protected”.

Kategori keanekaragaman tertinggi pada suatu lokasi bukanlah hal yang permanen dan bisa hilang jika ikan dan habitatnya tidak dilindungi”.


Referensi:

Bachtiar, I., Jefri, E., Abrar, M. and Hadi, T.A., 2022. Biak and Wakatobi reefs are the two hottest hotspots of coral reef fish diversity and abundance in the Indonesian Archipelago. Fisheries and Aquatic Sciences, 25(11), pp.549-558. DOI: https://doi.org/10.47853/FAS.2022.e49

UNEP-WCMC, T. and Wri, T.N.C., 2010. Global distribution of warm-water coral reefs, compiled from multiple sources including the Millennium Coral Reef Mapping Project. UNEP World Conservation Monitoring Centre Cambridge, UK.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman S2 Biologi / Ilmu Kelautan di KMOU, Korea Selatan

Berbincang tentang Karir Jurusan Biologi - LENGKAP

Gagal di tahap kedua (Seleksi oleh NIIED) GKS 2021, apa yang perlu diperbaiki?